KRONOLOGIS PENELITIAN TENTANG EKSPLORASI
POTENSI SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT SEBAGAI SUMBER BAHAN PANGAN ALTERNATIF DAN OBAT-OBATAN DI PULAU TOGEAN PROPINSI SULAWESI TENGAH
Pengamatan lapang
dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2013 sampai dengan 2 Juli 2013. Pada pukul
03.00 WIB team berangkat dari Bogor menuju Bandara Soekarno-Hatta dengan 2 unit
mobil rental untuk melakukan perjalanan ke Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah.
Kami bersama dengan team darat dan team gunung terbang dengan pesawat Lion Air
pada pukul 05.00 WIB dan tiba di Bandara Mutiara Palu pukul 08.30 WITA. Setiba
di Bandara Mutiara Palu, team dijemput oleh sopir mobil rental dan langsung
menuju Universitas Tadulako Palu. Team disambut oleh Jajaran pejabat Fakultas
Pertanian UNTAD dimana terdapat salah satu alumni IPB yaitu Bapak Nirwan yang
ikutserta bersama team ke Kabupaten Tojo Una-Una. Setelah diskusi dan sharing
mengenai kegiatan penelitian pukul 12.00 WITA team melanjutkan perjalanan
menuju Kabupaten Tojo Una-Una dengan ibu kota Ampana.
Perjalanan dari Kota Palu
menuju Kabupaten Tojo Una-Una menempuh jarak ± 450 KM. karena terdapat kegiatan
perbaikan dan pelebaran jalan sehingga membutuhkan waktu ± 12 jam untuk tiba di
Kabupaten Tojo Una-Una. Setiba di Ampana
Kota team menginap di Marina Cottage dimana berdekatan dengan pantai yang indah
pemandangannya.
Pada pagi harinya team
setelah sarapan pagi pada pukul 09.00 WITA team menuju ke Kepulauan Togean
dengan menggunakan Speed Boat milik Satpol PP dimana perjalanan membutuhkan
waktu ± 2,5 jam untuk sampai ke Kepulauan Togean yang merupakan lokasi target
penelitian. Kepulauan Togean memiliki beberapa desa pulau berpenghuni. Salah
satu desa yang menjadi target penelitian adalah Desa Lembanato dan Desa
Bangkagi. Setiba di Desa Lembanato team menuju ke rumah Bapak Sekdes berhubung
Kepala Desa tidak berada di tempat. Setelah team menceritakan madsuk dan tujuan
kedatangan ke Bapak Sekdes kemudian setelah makan siang beliau mengantar team
menuju ke Taman Nasional Hutan Mangrove dengan menggunakan speed boat sewaan
dengan tujuan mengeksplorasi sumberdaya pesisir dan laut sebagai bahan pangan
alternatif dan obat-obatan.
Masyarakat menyebut tempat tersebut yaitu “Louk
Tingki”. Desa Lembanato merupakan salah satu Pulau Togean yang berada di Teluk
Kilat dimana memiliki hutan mangrove lebat. Hutan mangrove lebat merupakan
hutan mangrove yang vegetasinya didominasi oleh mangrove sejati seperti Rhizphoraceae, Xylocarpus dan Bruguiera.
Kondisi hutan ini didominasi dengan tegakan dan kerapatan yang cukup tinggi.
Penutupan tajuk pohon yang cukup baik menyebabkan udara terasa sejuk dan
serasah tergolong tebal. Team melakukan sampling dengan mengambil bagian-bagian
mangrove seperti daun, hipokotil (propagul), daun-daun muda, buah dan bunga. Sampel
tersebut dipotret kemudian dimasukkan ke dalam plastik sampel.
Sore harinya team tiba
ke Desa Lambanato sambil menunggu sholat magrib, team mempersiapkan kuesioner
dan perlengkapan depth interview lainnya termasuk konsumsi untuk Focus
Discussion Group (FDG). Setelah itu, team melakuan interview kepada responden
potensial dimana responden potensial adalah orang yang selalu memanfaatkan
sumberdaya pesisir dan laut sebagai bahan pangan alternatif dan obat-obatan.
Dari hasil interview
dapat simpulkan bahwa hampir seluruh bagian mangrove dimanfaatkan oleh
masyarakat Kepulauan Togean sebagai bahan pangan alternatif dan obat-obatan.
Adapun manfaat/khasiat dari bagian-bagian mangrove antara lain :
1. Buah Xylocarpus, masyarakat Pulau Togean
memberi sebutan “waka’tau” dimanfaatnya untuk kulit menjadi halus dan
menghilangkan gatal-gatal. Buah tersebut dijadikan bedak dicampur dengan beras.
2. Hipokotil (propagul) mereka menyebutnya
“boyut” digunakan sebagai penyedap rasa
makanan kerang-kerangan.
3.
Akar Rhiphoraceae
dimanfaatkan sebagai garam, dimana prosesnya akarnya dibakar kemudian disiram
air laut kemudian dituangkan ditapisan dan akan membentuk kristal garam.
4.
Batang bakau (Rhiphoraceae) kulit bagian dalam dimanfaatkan sebagai pewarna
jaring dan untuk menghilangkan bau ikan.
Selain
hutan mangrove, terdapat alga hijau yang memiliki biji menyerupai buah anggur
mereka mengkonsumsi sebagai sayur mayor untuk menyehatkan badan. Masyarakat
Togean menyebutnya “lawi-lawi”.
Di Ampana Tete, terdapat suku Bajo dimana mereka memanfaatkan vegetasi pantai sebagai obat luar dan dalam yakni tanaman langit bajo. Mereka menyebutnya “amboi”. Kulit batangnya digunakan untuk menyembuhkan penyakit dalam sedangkan batangnya digunakan untuk menyembuhkan luka yang susah sembuh. Batang tersebut dibakar sampai menjadi arang kemudian ditumbuk menjadi serbuk-serbuk dan siap dioleskan pada luka. Sampel daun tanaman tersebut dibawa ke Herbarium dan masih diselidiki taksonominya oleh LIPI.
Setelah salah satu anggota team melakukan interview di Ampana Tete maka segera balik ke Marina Cottage untuk persiapan balik ke Palu. Setelah tiba di Palu pada malam hari, esok team menemani team lainnya untuk mencari tanaman darat yang dijadi obat-obatan. Team kembali berangkat ke Jakarta pada malam hari dan tiba di Jakarta tengah malam. Setelah itu, sampel mangrove tersebut dibawa ke Pusat Studi Biofarmaka (PSB) untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
Di Ampana Tete, terdapat suku Bajo dimana mereka memanfaatkan vegetasi pantai sebagai obat luar dan dalam yakni tanaman langit bajo. Mereka menyebutnya “amboi”. Kulit batangnya digunakan untuk menyembuhkan penyakit dalam sedangkan batangnya digunakan untuk menyembuhkan luka yang susah sembuh. Batang tersebut dibakar sampai menjadi arang kemudian ditumbuk menjadi serbuk-serbuk dan siap dioleskan pada luka. Sampel daun tanaman tersebut dibawa ke Herbarium dan masih diselidiki taksonominya oleh LIPI.
Setelah salah satu anggota team melakukan interview di Ampana Tete maka segera balik ke Marina Cottage untuk persiapan balik ke Palu. Setelah tiba di Palu pada malam hari, esok team menemani team lainnya untuk mencari tanaman darat yang dijadi obat-obatan. Team kembali berangkat ke Jakarta pada malam hari dan tiba di Jakarta tengah malam. Setelah itu, sampel mangrove tersebut dibawa ke Pusat Studi Biofarmaka (PSB) untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
SEMOGA BERMANFAAT !!! :)
post by : Mohamad Gazali
No comments:
Post a Comment